BATU WULUNG HITAM
Mungkin pembaca pernah mendengar tentang Batu berwarna hitam yang biasa
disebut Batu Wulung atau Badar Wulung. Istilah Wulung (Hitam) banyak dipakai di
dunia per-pusakaan, seperti bamboo wulung, dan kecubung wulung. Tapi berbeda
dengan Batu Wulung. Batu ini bila dilihat secara fisik memang tidak memiliki
keindahan, dibanding kalo kita berbicara tentang Batu Mulia/Batu Permata,
karena hanya berbentuk batu berwarna hitam gitu aja….
Tapi disisi lain, Batu Wulung diyakini sebagian
masyarakat memiliki kelebihan secara mistis seperti pusaka/mustika lainnya.
Batu Wulung atau Badar Wulung banyak berasal dari jawa barat, struktur
mineralnya tidak ada yang istimewa dan tidak banyak diulas, karena masyarakat
tidak begitu mempermasalahkan tentang struktur batuan seperti yang dimiliki
batu Mulia. Ciri dari batu ini adalah berbahan dari wulung atau orang jawa
barat (Indonesia) bilang cangkaleng yang tidak jadi berbuah. berwarna hitam
pekat namun tidak mengkilat. Bentuk cenderung Bulat dan keras seperti batu kali
biasa. Adapun datangnya Batu Wulung tersebut umumnya dari warisan, pemberian
dari rekan, atau melalui prosesi sehingga batu tersebut keluar dari dalam tanah
(”di sedot” atau ”ditarik”).
Kecenderungan pembicaraan masyarakat tentang batu ini hanya seputar misteri
mistis yang diyakini sebagian masyarakat memiliki khasiat : Memikat hati wanita
atau pria supaya cinta pada yang dituju, menangkis atau menolak atau santet,
menambah kewibawaan pada pemilik, membuat pimpinan supaya lebih saying,
memudahkan segala urusan, dan bisa juga sebagai anti cukur bahkan anti tembak.
Tapi informasi ini pun juga masih perlu proses untuk benar tidaknya.
Harga Batu Wulung yang diyakini ampuh khasiatnya pun
tidak sebanding dengan bentuknya. Karena ada Batu Wulung dengan harga diatas
100 Juta, yang tentu saja menggiurkan dan tidak selaras dengan bentuk serta
keindahan batu tersebut. Untuk memastikan khasiat Batu Wulung yang juga
diyakini untuk kekebalan tahan bacok itu tentu saja memerlukan sederatan proses
pengetesan yang sifatnya sangat subyektif. Maksudnya pada saat dilakukan
pengetesan disatu tempat dengan tempat yang lain belum tentu hasilnya sama.
Karena ini berkaitan dengan khodam si penunggu batu tersebut. Khodam adalah
penunggu dari batu tersebut yang membuat batu tersebut memiliki khasiat
sehingga bisa disebut sebagai pusaka, dan tentu hal ini sudah bukan hal yang
asing bagi kolektor pusaka atau benda-benda bertuah lain. Kembali kepada anda
sebagai pembaca, apakah yakin benar dengan fakta tentang batu ini atau hanya
sebagai pengetahuan saja. Yang hakiki adalah yakin bahwa Allah SWT adalah Maha
Pencipta, dan hanya kepadaNyalah kita memohon…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar